Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama
ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari
berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi
yang menerangkan asal-usul ikan koi.
TUTORIAL YOU TUBE klik ==> DISINI |
Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah
mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha budidaya
ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu ke waktu,
ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka
bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi
lebih bersaing dari segi harga.
TUTORIAL YOU TUBE klik ==> DISINI |
Cara
Seleksi Induk Koi
TUTORIAL YOU TUBE klik ==> DISINI |
Pilih induk koi matang kelamin dan matang tubuh.
Matang kelamin yaitu induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina
sudah menghasilkan telur matang. Matang tubuh yaitu secara fisik mereka sudah
siap menjadi induk produktif.
Fisik prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding punggung. Jantan sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih. Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau jantan lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Tidak disarankan menggunakan induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induk. Pilih koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warna pekat. Kalau seleksi benih nanti bisa pilih mana yang terbaik.
Fisik prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding punggung. Jantan sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih. Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau jantan lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Tidak disarankan menggunakan induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induk. Pilih koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warna pekat. Kalau seleksi benih nanti bisa pilih mana yang terbaik.
Pemijahan
ikan koi
Ikan koki betina yang ingin di pijahkan |
a.
Tempat pemijahan
Tempat pemijahan |
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan
permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila
terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar
3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada
kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada
hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak
hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan
dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang
mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya
diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang
ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau
bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor
pada kolam pemijahan.
b.
Proses pemijahan
Ikan yang di pijahkan |
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan
koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga
induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi
dengan kondisi kolam agar tidak stres.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa
dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5
ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang
dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan
hanya satu jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko
kegagalannya lebih tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11
malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi
aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban.
Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk
membuahi telur tersebut.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat
indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di
kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang
ada di kolam untuk menetas.
c.
Penetasan larva
Ikan koi yang berhasil di tetaskan |
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman
air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban.
Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas
dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama.
Bila terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa
diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa
bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan
koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari
adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut
dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai
berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian
pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian
massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh
karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah
disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang
tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran
burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga
burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.
d.
Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan
koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah
mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300
ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai
pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet
cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk
membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan
pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo
5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang.
Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
No comments:
Post a Comment