Saturday, 15 October 2016

Cara budidaya ikan louhan 100% work

Hasil gambar untuk anakan ikan louhan thailand
Anakan Ikan Louhan
Dalam proses budidaya ikan Louhan dikenal berbagai stekmen-stekmen, mulai dari persiapan tempat hingga, pemilihan induk pemijahan, pemeliharaan, pemberian pakan hingga panen. Dalam proses ini memiliki teknik-teknik tertentu. Dan melalui artikel ini saya akan mencoba membahas dua teknik saja yakni Cara Pemijahan dan Pemeliharaan Larva Pada Ikan Louhan.


Namun  sebelum membahas lebih jauh seharusnya kita mengetahui apa sebenarnya itu pemijahan dan pemeliharaan. Dalam tekni budidaya pemijahan adalah suatu proses untuk mengawinkan ikan betina dan jatan untuk menghasilkan telur. Pemijatan juga sering diartikan sebagai suatu proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.


Sedangkan pemeliharaan adalah suatu proses untuk menjaga sesuatu agar tetap baik. Nah secara singkat pemijahan dan pemeliharaan larva Ikan Louhan adalah suatu cara untuk mengawinkan Ikan Louhan hingga menghasilkan telur dan larva yang kemudian dirawat atau dipelihara. Pada umunya pemijahan Ikan louhan dimulai dari:



Pada pemijahan Ikan louhan kita perlu mempersiapkan bahan seperti misalnya air, akuarium atau pun kolam khusus yang sudah disterilisasikan, bak penampungan air, aerator, filter, alat penampung air, lampu UV, dan ornamen seperti bebatuan alami.


Setelah menyedikan alat-alat diatas maka selanjutnya yakni proses perjodohan Ikan Lou Han. Yang perlu diperhatikan disini adalah anda harus memilih ikan louhan betina yang berukuran kurang lebih 10 cm dengan warna yang terang dan sehat secara fisik lainya. Sedangkan benih ikan louhan jantan harus yang berukuran lebih besar. Hal ini dikarenakan pada umunya proses perkawinan pada ikan biasanya berbanding 1;10 namun ikan Louhan sangat agresif dan saling bertengkar jadi tidak boleh memiliki 2 atau lebih jantan.


Dalam proses pemijahan, tidak langsung digabung antara Jantan dan betina tetapi harus diletakan sekat yang memisahkan kedua benih ikan louhan tersebut agar keduanya terbiasa dan saling mengenal. Jika benih ikan louhan betina sudah menunjukan tanda akan bertelur (gelisah) , lepaskan sekat pemisah akuarium/ kolam. 


Setelah dilepaskan kemudian amati tingkah laku kedua benih ikan louhan tersebut selama beberapa hari. Tetap biarkan keduanya bersama-sama jika keduanya menjaga telur-telur sang indukan. Sebaliknya jika keduanya berkelahi sebaiknya segera pisahkan dan gantikan pasangan indukan agar proses pemijahan tetap berlangsung.


Selain itu, yang perlu anda perhatikan adalah persiapan tempat telur, bagian dasar akuarium. Tempat tersebut bisa berupa ceramic incubator atau piring media bisa untuk perangsang. Persiapan ini tidak diharuskan namun lebih bagus jika disiapkan. Karena pada umunya ikan Louhan akan bisa bertelur pada dasar akuarium jika sudah waktunya. Setelah bertelur anda dapat mengeluarkan Induk jantan dan biarkan induk betina. Hal ini guna menghindari pemakan telur sendiri jika terjadi kelaparan.


Pemeliharaan Larva Ikan Louhan

Setelah tadi bertelur, sekitar 48-50 jam atau 2 hari kemudian telur tersebut akan menetas. Yang perlu anda perhatikan disini adalah usahakan suhu dan ph air tetap seimbang. Suhu air yang tepat untuk ikan louhan yaitu sekitar 28-35 derajat Celsius sedangkan skala pH yang baik untuk pertumbuhan ikan louhan yaitu bekisar 6,5-7,5.

Telur yang menetas akan berkumpul di dasar akuarium sekitar telur. Untuk mencegah larva atau benih tersedot ke dalam pipa atau pompa air, sebaiknya filter dimatikan. Selama 2-3 hari burayak tidak perlu diberi pakan karena masih mempunyai cadangan makanan di dalam kantung telur (yolk sack). Pada hari ke-4 setelah menetas, Benih sudah bisa diberi pakan berupa kutu air putih, Rotifera (Branchionus plicatilis) atau kutu air merah (Moina sp) yang telah disaring. 


Bila larva atau benih sudah diberi pakan maka filter penyaring bisa dihidupkan kembali untuk menjaga kebersihan air, tetapi pralon penyedotnya di pasang sampai ke dasar  dan harus di tutup dengan kain basa agar Benih tidak tersedot. Pada hari ke 20, anda sudah bisa melakukan penyortiran besar kecil. Dan pada 2 bulan kemudian anda sudah bisa melakukan penyortiran berdasarkan warna hingga pemeliharaan lebih lanjut.




No comments:

Post a Comment