Kalajengking dikenal sebagai hewan melata kecil
yang memiliki bisa paling beracun di dunia. Kalajengking masuk dalam kelas
binatang arachnida dan masih bersaudara dengan bintang lainnya seperti
laba-laba hingga tungau kecil. Hewan ini cukup ditakuti, kerena dengan
bentuknya yang kecil memungkinnya dapat dengan mudah masuk ke dalam celah-celah
kecil sehingga kita tidak melihatnya dan kemudian tersengat oleh bisa yang
berada di bagian buntutnya.
Satu sengatan kalajengking diketahui dapat
menyebakan rasa sakit, demam, hingga nyeri yang tidak tertahan, jika tidak
segera diberi tindakan, maka bisa berakhir dengan kelumpuhan dan kematian.
Binatang ini juga seringkali ditemukan ada di dalam rumah anda terutama di
bagian-bagian celah rumah yang cukup kotor terlebih lembab. Ancaman sengatan
juga cukup sulit terelakan jika secara tidak sadar anda menginjak atau memegang
tubuh kalajengking, biasanya secara reflek sang kalajengking akan menggerakan
buntutnya dengan cepat terhadap benda asing yang menyentuh tubuhnya. Sebab ia
menganggapnya sebagai sebuah ancaman.
RACUN
KALAJENGKING
Semua spesies kalajengking memiliki bisa. Pada umumnya,
bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Suatu
pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang
memiliki bisa sitotoksik (racun sel). Neurotoksin terdiri dari protein kecil
dan juga natrium dan kalium, yang
berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban. Kalajengking menggunakan
bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah dimakan.
Bisa kalajengking lebih berfungsi terhadap hexapoda lainnya
dan kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi manusia;
sengatan menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun
beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat berbahaya
bagi manusia. Salah satu yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, dan anggota dari
genera Parabuthus, Tityus, Centruroides,
dan terutama Androctonus. Kalajengking
yang paling banyak menyebabkan kematian manusia adalah Mus muscullus.
ASAL-USUL KALAJENGKING
Kalajengking purba muncul pada pertengahan Masa Paleozoikum,
kira-kira 400 juta tahun yang lalu. Berbeda dengan kalajengking pada umumnya,
bentuk kalajengking purba lebih sederhana. Tubuhnya terdiri dari banyak
ruas-ruas yang terlindung cangkang tipis. Perbedaan lainnya adalah ukuran tubuh
beberapa jenis kalajengking purba yang mencapai 100 kali ukuran kalajengking
masa sekarang, 2 hingga 3 meter. Selain itu, kalajengking purba juga hidup di air.
No comments:
Post a Comment