Thursday, 20 October 2016

Kalajengking Adalah hewan melata kecil Paling Beracun

Kalajengking dikenal sebagai hewan melata kecil yang memiliki bisa paling beracun di dunia. Kalajengking masuk dalam kelas binatang arachnida dan masih bersaudara dengan bintang lainnya seperti laba-laba hingga tungau kecil. Hewan ini cukup ditakuti, kerena dengan bentuknya yang kecil memungkinnya dapat dengan mudah masuk ke dalam celah-celah kecil sehingga kita tidak melihatnya dan kemudian tersengat oleh bisa yang berada di bagian buntutnya.

Hasil gambar untuk kalajengking

Satu sengatan kalajengking diketahui dapat menyebakan rasa sakit, demam, hingga nyeri yang tidak tertahan, jika tidak segera diberi tindakan, maka bisa berakhir dengan kelumpuhan dan kematian. Binatang ini juga seringkali ditemukan ada di dalam rumah anda terutama di bagian-bagian celah rumah yang cukup kotor terlebih lembab. Ancaman sengatan juga cukup sulit terelakan jika secara tidak sadar anda menginjak atau memegang tubuh kalajengking, biasanya secara reflek sang kalajengking akan menggerakan buntutnya dengan cepat terhadap benda asing yang menyentuh tubuhnya. Sebab ia menganggapnya sebagai sebuah ancaman.

RACUN KALAJENGKING

Semua spesies kalajengking memiliki bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa sitotoksik (racun sel). Neurotoksin terdiri dari protein kecil dan juga natrium dan kalium, yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban. Kalajengking menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah dimakan.
Bisa kalajengking lebih berfungsi terhadap hexapoda lainnya dan kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi manusia; sengatan menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat berbahaya bagi manusia. Salah satu yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, dan anggota dari genera Parabuthus, Tityus, Centruroides, dan terutama Androctonus. Kalajengking yang paling banyak menyebabkan kematian manusia adalah Mus muscullus.

ASAL-USUL KALAJENGKING

Kalajengking purba muncul pada pertengahan Masa Paleozoikum, kira-kira 400 juta tahun yang lalu. Berbeda dengan kalajengking pada umumnya, bentuk kalajengking purba lebih sederhana. Tubuhnya terdiri dari banyak ruas-ruas yang terlindung cangkang tipis. Perbedaan lainnya adalah ukuran tubuh beberapa jenis kalajengking purba yang mencapai 100 kali ukuran kalajengking masa sekarang, 2 hingga 3 meter. Selain itu, kalajengking purba juga hidup di air.
Hasil gambar untuk kalajengking

No comments:

Post a Comment