Selain cantik dan bentuknya
menggemaskan, maskoki mudah dipelihara. Karena itu banyak orang yang gandrung
dengan ratunya ikan hias ini. Saat ini sudah banyak hobi yang terampil
memijahkan mas koki. Hanya sayang, kualitas hasilnya masih kurang memuaskan Anda
ingin memijahkan maskoki dengan hasil mendekati 100%? Kiat-kiat di bawah ini
mungkin dapat menolong Anda.
Ada beberapa faktor penentu
keberhasilan pemijahan maskoki, di antaranya seleksi dan pengelolaan calon
induk, kolam atau bak pemijahan dan substrat pelekatan telur. Bila anda
menginginkan pemijahan tersebut berhasil, semua itu harus diusahakan, hingga
pasangan induk memijah pada saat yang ditentukan dengan telur berkualitas.
Kunjungi juga video tutorialnya di you tube
klik==> DISINI
1. Kolam
atau Bak Pemijahan
Salah satu fungsi kolam pemijahan
adalah untuk memertemukan induk jantan dan betina yang telah matang telur untuk
melakukan pemijahan. Kolam ini sebaiknya dibuat di tempat yang tenang – jauh
dari gangguan orang atau jalan yang dilewati kendaraan bermotor. Usahakan arah
kolam membujur ke utara-selatan, agar sinar matahari tidak terhalang. Di
samping itu, letak kolam jauh dari tanaman berdaun lebat, agar daun tanaman
yang telah layu tidak jatuh dan mengotori kolam. Buatlah kolam dengan panjang 1-2 m. lebar 0.75-1.5m. dengan kedalam 0.3-0.5 m. Anda bisa menggunakan aquarium berukuran 80cm x 40cm x 40cm.
2.
Pengeringan bak pemijahan
Bak atau akuarium yang akan
digunakan sebagai tempat pemijahan harus dalam keadaan kering, agar bebas hama
penyakit dan lumut yang bisa menempel di dinding bak. Selain itu, air yang
diisikan kemudian juga akan terasa segar dan hangat. Pengeringan ini dilakukan
dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari selama 2 – 3 hari.
Setelah
dikeringkan, bak atau akuarium diisi air baru yang sebelumnya telah diendapkan
selama 15 – 24 jam. Sumber air terbaik adalah air sumur. Bila tidak ada, Anda
bisa menggunakan air ledeng atau air sungai yang sebelumnya harus ditampung
dahulu di tempat terbuka agar kena sinar matahari langsung untuk menghilangkan
gas mineral beracun dan mengendapkan kotoran. Derajat keasaman (pH) air harus
netral, berkisar 7,0 – 7,4. Pada saat memijah, maskoki menghendaki suhu yang
agak hangat, berkisar 27 – 30O C. Untuk
mendapatkan suhu tersebut, usahakan ketinggian air dalam bak berkisar 15 – 20
cm. Pada kedalaman ini, air akan mendapat sinar matahari cukup sehingga terasa
hangat.
3.
Substrat Pelekatan Telur
Substrat untuk telur ikan |
Tanaman sebagai substrat pelakatan
telur memegang peranan penting dalam keberhasilan pemijahan maskoki syarat
utamanya untuk dipakai sebagai substrat adalah akar harus panjang dan
menggantung dalam air. Selain itu, perakaran tanaman harus lentur dan lembek
agar tumbuh induk tidak terluka. Contoh tanaman yang sering dipakai adalah
eceng gondok (Eicchornia crassipes), ganggang hydrilla, valisneria dan Vistia
stratiotes.
Sebelum digunakan sebaiknya tanaman
dibersihkan, kemudian secara berulang kali akarnya digoyangkan dalam air, agar
kotoran atau lumpur yang menempel terpisah. Untuk mencegah tumbuhnya cendawan
pada substrat yang nantinya bisa menyerang telur, sebaiknya tanaman direndam
lebih dulu dalam larutan malachite green atau metil hijau 0,5 gr dalam 11 air
selama 15 – 30 menit. Setelah bak atau akuarium diisi dengan air, masukkan dan
sebarkan tanaman tersebut di permukaan bak, hingga seperempat sampai setengah
bagian.
4.
Seleksi Calon Induk
Pilih indukan terbaik |
Kualitas benih yang dihasilkan
sangat tergantung pada kualitas induknya. Karena itu memilih induk yang baik
memerlukan syarat-syarat tertentu. Sebagai patokan kita harus memilih ikan yang
selalu aktif berenang. Jangan memilih ikan yang sedang terengah-engah di
permukaan air atau menggerombol di dekat aerator. Ikan yang demikian
menunjukkan gejala tidak normal. Ikan yang baik untuk calon induk sehat dan
tidak cacat. Tubuh bersisik utuh dan tersusun rapi. Sirip bercabang empat dan
tidak terlalu mekar. Sirip ekor yang baik jika sedang berenang selalu menguncup
dan akan mekar kalau berhenti berenang. Bila sirip ekornya terlalu mekar saat
berenang, ikan akan terseok-seok dan akan tampak agak mengungging. Karena itu
pilihlah ikan yang memiliki sirip serasi dengan besar badan.
5.
Pemisahan Induk
Umumnya pemisahan induk jantan dan
betina kurang begitu diperhatikan oleh petani maskoki, mengingat lahan yang
dimilikinya sangat terbatas. Bila pemisahan induk ini masih terus diabaikan,
kemungkinan besar kegagalan dalam pemijahan lebih banyak terjadi.
Pada dasarnya pemisahan induk ini
dilakukan untuk menimbulkan ‘rasa kangen’ antara induk jantan dan betina,
sehingga pada waktu ketemu bisa langsung memijah. Induk jantan dan betina yang
dipisahkan akan mencapai kematangan kelamin yang sempurna, sehingga mereka
lebih siap melakukan pemijahan dibandingkan dengan induk yang tidak dipisahkan.
Di samping itu juga untuk mempermudah penentuan waktu pemijahan dan mencegah
terjadinya pemijahan dan mencegah terjadinya pemijahan liar yang tidak
kehendaki.
Pemisahan maskoki bakalan atau
sebagai calon induk bisa dilakukan setelah maskoki berumur 3 – 4 bulan.
Pisahkan calon-calon induk tersebut bedasarkan kelaminnya, dengan jalan meraba
sirip dadanya. Kalau diraba terasa kasar dan tampak ada bintik-bintik bulat
putih menonjol mirip garam, berarti jantan. Tetapi bila diraba terasa halus,
berarti betina. Bintik dengan diameter 1 mm dan tingginya sekitar 0,15 mm
tersebut mulai tampak pada maskoki jantan setelah berumur 3 – 4 bulan.
Setelah dimasukkan dalam bak
terpisah, sebaiknya maskoki diberi makanan yang bergizi tinggi. Anda bisa
memberikan pakan alami seperti kutu air atau pellet yang banyak beredar di
pasaran. Berikan makanan secukupnya sebanyak 2 – 3 kali sehari. Jangan lupa mengganti
air kolam seminggu sekali untuk mencegah penyebaran bibit penyakit.
6. Kematangan Kelamin Saat Memijah
Untuk mengetahui apakah induk sudah
siap memijah atau belum, bisa dengan cara meraba perut induk betina. Bila
perutnya masih terasa keras, itu pertanda telur belum matang. Namun bila terasa
empuk dan lembek, induk betina akan tampak membesar, lubang kelamin membengkak
dan berwarna kemerahan serta lubang anus melebar menonjol. Telur akan mudah
keluar dengan sedikit penekanan pada bagian perut.
Sedangkan untuk mengetahui induk
jantan yang telah matang kelamin bisa dengan menekan perut ke arah lubang
genital, sehingga ikan mengeluarkan cairan mani atau sperma berwarna putih seperti
santan. Perut ikan jantan tersebut terlihat ramping. Untuk mencegah agar ikan
tidak stres karena mendapat perlakuan ini, sebaiknya pengecekan kematangan
kelamin dilakukan di bawah permukaan air dengan jalan membalikkan badan
maskoki.
Bila kedua calon induk tersebut
benar-benar telah matang kelamin, mereka dapat dipijahkan dan jangan menunda
terlalu lama. Bila ditunda, produksi telur dan sperma akan kembali diserap
tubuh dan proses pembentukan telur berulang kembali ke tahap awal. Bila Anda
memaksa untuk melakukan pemijahan, akan banyak telur yang gagal dibuahi.
Telur-telur tersebut sangat mudah terserang cendawan.
7. Harus
Seimbang
Perbandingan jumlah induk jantan dan
betina yang akan dikawinkan haru seimbang. Kalau betina lebih banyak, akan
banyak telur yang tidak terbuahi pejantan. Telur tersebut akan mati dan
berwarna putih susu karena terserang cendawan. Sebaliknya, jika jumlah maskoki
jantan berlebihan kurang baik akibatnya bagi si betina. Maskoki betina yang
sudah mengeluarkan seluruh telurnya masih terus dikawini oleh pejantan lain
yang masih agresif.
Perbandingan jumlah pejantan dan
betina yang ideal ialah 3 pejantan dan 1 betina. Untuk mempercepat pemijahan
dan merangsang cepatnya birahi pada maskoki betina dapat ditambahkan satu
pejantan dalam kolam induk betina.
8.
Pemijahan
Indukan ikan mas koki |
Setelah bak atau akuarium siap,
masukkan induk maskoki yang sudah birahi ke dalamnya. Pada malam harinya akan
terlihat induk jantan mengejar induk betina kuning bening transparan berbentuk
bulat kecil. Telur yang bergumpal-gumpal kurang baik daya tetasnya. Sedangkan
telur yang tidak dibuahi akan berwarna putih susu dan lama-kelamaan membusuk.
9.
Penetasan Telur
Telur yang telah menetas |
Telur yang akan menetas tampak
berisi embrio atau bakal burayak. Dalam waktu 2 – 3 hari telur menetas menjadi
burayak atau tergantung suhu penetasan. Semakin tinggi suhu ar akan semakin
cepat telur menetas. Setelah menetas, burayak menempel pada dinding bak.
Burayak yang berada di permukaan air menandakan kekurangan oksigen. Bila
dibiarkan lama-kelamaan mereka akan mati dan terlihat putihdi dasar bak.
Meningkatkan kandungan oksigen dalam bak bisa dilakukan dengan jalan memompakan
udara (aerasi).
Telur yang gagal menetas baik yang
menempel pada substrat maupun dasar bak, sebaiknya segera dibuang agar tidak
menurunkan kandungan oksigen dalam air. Burayak yang berhasil hidup dipindahkan
ke kolam pemeliharaan dan diberi pakan kutu air. Untuk menciptakan maskoki
berwarna bagus dan bertubuh bulat, pemberian pakan harus diprogram sejak dini.
Cacing rambut yang berfungsi memacu pertumbuhan diberikan sampai anakan berumur
3 bulan. Pada umur 4 – 5 bulan ikan diberikan cacing dan pellet, misalnya Tetra
Gold Medal Grosth Food for Goldfish yang mengandung banyak protein untuk memacu
pertumbuhan dan perkembangan otot; Tetra Gold Goldfish Food terbuat dari bahan
alami gandum berserat yang mudah dicerna pada segala temperatur air, Tetra Gold
Medal Color Enchanching Goldfish Food yang mengandung karoten dan alga
spirulina, yang secara alami meningkatkan kecerahan warna maskoki.
No comments:
Post a Comment